Cara Membuat Child Theme WordPress dengan Mudah

Jika Anda sudah lama menggunakan WordPress, pasti pernah merasa perlu mengubah tampilan atau menyesuaikan fitur sebuah theme. Namun, ada satu masalah besar: setiap kali theme di-update, semua modifikasi bisa hilang.

Solusinya adalah menggunakan child theme. Dengan child theme, Anda bisa melakukan kustomisasi tanpa takut kehilangan perubahan saat update theme utama.

Artikel ini akan membahas secara detail cara membuat child theme WordPress dengan mudah, lengkap dengan langkah-langkah praktis, tips, dan contoh penerapan.

Apa Itu Child Theme di WordPress?

Child theme adalah theme WordPress yang “mewarisi” fungsi dan desain dari parent theme, tetapi dapat dimodifikasi tanpa mengubah file asli parent theme.

Analogi sederhana:

  • Parent theme = rumah utama.
  • Child theme = renovasi kecil di dalam rumah, tanpa merusak struktur aslinya.

Dengan child theme, Anda bisa menambahkan kode CSS, mengubah fungsi PHP, atau menambahkan fitur baru tanpa menyentuh file asli.

Mengapa Perlu Menggunakan Child Theme?

Ada beberapa alasan mengapa child theme penting:

  1. Update theme tetap aman
    Semua modifikasi Anda tidak akan hilang meski parent theme diperbarui.
  2. Eksperimen lebih fleksibel
    Anda bisa mencoba desain atau fungsi baru tanpa merusak struktur utama.
  3. Mudah diperbaiki
    Jika ada error di child theme, cukup nonaktifkan child theme tanpa mengganggu parent theme.
  4. Belajar kustomisasi WordPress
    Bagi pemula, child theme adalah cara terbaik untuk belajar coding dasar WordPress.

Struktur Dasar Child Theme

Child theme minimal membutuhkan dua file utama:

  1. style.css
    Berisi informasi dasar theme dan kode CSS tambahan.
  2. functions.php
    Berisi kode PHP untuk memuat style parent theme dan menambahkan fungsi baru.

Struktur folder child theme biasanya seperti ini:

/wp-content/themes/nama-child-theme/
    style.css
    functions.php

Cara Membuat Child Theme WordPress

1. Buat Folder untuk Child Theme

  • Masuk ke wp-content/themes/ melalui cPanel atau FTP.
  • Buat folder baru dengan nama bebas, misalnya astra-child jika parent theme adalah Astra.

2. Buat File style.css

Di dalam folder child theme, buat file style.css.
Isi dengan kode berikut:

/*
 Theme Name:   Astra Child
 Theme URI:    https://contoh.com/astra-child
 Description:  Child Theme untuk Astra
 Author:       Nama Anda
 Author URI:   https://contoh.com
 Template:     astra
 Version:      1.0.0
*/

/* Tambahkan CSS kustom di bawah ini */

Keterangan penting:

  • Template harus sama persis dengan nama folder parent theme (astra, twentytwentyone, dll).
  • Bagian lain seperti Theme Name dan Author bisa Anda isi bebas.

3. Buat File functions.php

Selanjutnya, buat file functions.php di folder child theme.
Isi dengan kode berikut:

<?php
function astra_child_enqueue_styles() {
    wp_enqueue_style( 'parent-style', get_template_directory_uri() . '/style.css' );
    wp_enqueue_style( 'child-style', get_stylesheet_directory_uri() . '/style.css', array('parent-style') );
}
add_action( 'wp_enqueue_scripts', 'astra_child_enqueue_styles' );
?>

Kode ini memastikan bahwa style parent theme tetap dimuat, lalu ditambahkan CSS dari child theme.

4. Aktifkan Child Theme

  • Masuk ke Dashboard WordPress → Appearance → Themes.
  • Pilih child theme yang baru dibuat.
  • Klik Activate.

Jika berhasil, website akan tetap tampil seperti parent theme, tetapi Anda bisa menambahkan kustomisasi baru di child theme.

Cara Menambahkan Kustomisasi di Child Theme

1. Tambah CSS di style.css

Misalnya, untuk mengubah warna heading:

h1, h2, h3 {
    color: #0073e6;
}

2. Modifikasi Template File

Anda bisa menyalin file tertentu dari parent theme ke child theme, lalu mengubahnya.
Contoh:

  • Copy file header.php dari parent ke child.
  • Edit bagian header sesuai kebutuhan.

3. Tambah Fungsi di functions.php

Contoh menambahkan fungsi baru untuk menghapus versi WordPress dari header:

function remove_wp_version() {
    return '';
}
add_filter('the_generator', 'remove_wp_version');

Plugin yang Membantu Membuat Child Theme

Jika tidak ingin repot manual, Anda bisa menggunakan plugin:

  • Child Theme Configurator
    Plugin populer untuk membuat child theme hanya dengan beberapa klik.

Cara pakai:

  1. Install plugin Child Theme Configurator.
  2. Masuk ke Tools → Child Themes.
  3. Pilih parent theme → klik Create New Child Theme.
  4. Aktifkan child theme yang dibuat.

Dengan plugin ini, proses lebih cepat dan minim risiko error.

Tips Menggunakan Child Theme dengan Aman

  1. Selalu backup sebelum edit – gunakan plugin backup otomatis.
  2. Gunakan editor code yang baik – misalnya VS Code untuk menghindari kesalahan sintaks.
  3. Jangan edit file parent theme langsung – semua perubahan sebaiknya melalui child theme.
  4. Catat perubahan – agar mudah dilacak jika terjadi error.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

  • Salah menulis nama Template di style.css → child theme tidak akan aktif.
  • Lupa memuat parent style → tampilan website bisa rusak.
  • Mengedit file parent theme langsung → perubahan akan hilang saat update.
  • Tidak menguji child theme setelah update parent → bisa terjadi konflik.

Kapan Sebaiknya Menggunakan Child Theme?

Child theme cocok digunakan jika:

  • Anda sering melakukan kustomisasi desain.
  • Anda ingin menambahkan fungsi PHP tambahan.
  • Website menggunakan theme premium yang sering update.

Namun, jika hanya ingin modifikasi kecil (misalnya warna atau font), kadang cukup menggunakan customizer atau CSS tambahan tanpa perlu child theme.

Kesimpulan

Membuat child theme di WordPress sebenarnya sangat mudah. Anda hanya perlu membuat folder baru, menambahkan file style.css dan functions.php, lalu mengaktifkannya. Setelah itu, semua modifikasi bisa dilakukan tanpa takut hilang saat parent theme di-update.

Bagi pemula, child theme adalah cara aman untuk belajar kustomisasi WordPress. Dengan mengikuti langkah-langkah di artikel ini, Anda bisa membuat child theme sendiri dengan mudah.

Jadi, jangan lagi mengedit langsung parent theme. Mulailah gunakan child theme agar website lebih aman, fleksibel, dan tahan update.

baca juga:

Panduan Lengkap tentang Optimasi SEO untuk Website Anda

Menentukan Target Audiens Anda untuk Blog Anda

Similar Posts